Rabu, 04 Maret 2020

Membuat Buku Ajar itu Mudah



Narasumber:  Pebi Pebriadi, S.Kom, M.M, M.T (Pendidik di Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, SMK Negeri 2 Tasikmalaya)
Pertemuan kedua puluh, pertemuan yang saya katakan sebagai pertemuan puncak. Pertemuan ini diasuh oleh bapak Pebi Pebriadi. Bapak Pebi membagikan pengalamannya menyusun buku ajar informatika. Buku ajar informatika disusun oleh Bapak Pebi bersama dengan tim ikatan guru TIK PGRI selama 6 bulan. Buku yang disusun adalah buku informatika jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Hebatnya, buku ini mendapatkan bantuan dana dari kementerian Komunikasi dan Informatika. Bantuan dana tersebut bermula dari pertemuan tim ikatan guru TIK PGRI dengan Bapak Rudiantara yang menjabat menteri kominfo. Draft buku yang telah disusun, kemudian dikirimkan ke publik dan dibedah. Selain publik, draft buku yang dibuat juga dimintakan pendapat ke pusat perbukuan dan kurikulum untuk mendapat masukan. Masukkan yang diperoleh dari berbagai pihak, menjadi bahan pembenahan buku. Akhirnya usaha tidak menghianati hasil, buku tersebut diterbitkan oleh penerbit mayor yaitu penerbit Andi Yogyakarta. Dengan pengalaman menulis buku tersebut, Bapak Pebi membagikan urutan penulisan bahan ajar. Berikut urutan untuk penulisan bahan ajar:

  1. Judul
  2. Peta Konsep
  3. Kompetensi Inti
  4. Kompetensi Dasar
  5. Tujuan
  6. Materi
  7. Rangkuman
  8. Uji Kompetensi Tulis (PG Min. 10,        Essay Min 5 soal)
  9. Uji Kompetensi Praktik
  10. Uji Kompetensi Semester
  11. Kunci Jawaban
  12. Daftar Pustaka

 Penjelasan dari Bapak Pebi tentang penulisan buku ajar, saya rangkum dalam tulisan berikut:

  1. Buku ajar yang disusun berkisar 30 halaman tiap KD.
  2. Materi yang  dituangkan dalam buku ajar bisa diperoleh dari buku ajar yang disusun oleh penulis lain maupun buku referensi umum.
  3. Buku ajar berbeda dengan LKS. LKS berisi kegiatan pembelajaran yang berisi teori, tanpa ada praktik.
  4. Batasan pengembangan indikator diperoleh dari KD dan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.
  5. Uji kompetensi tulis ini dapat disusun per KD.
  6. Buku ajar, memiliki kemiripan dengan buku modul.
  7. Ilustrasi di dalam buku ajar dapat dibuat dengan bantuan desainer ilustrasi.

Kesimpulan yang diberikan oleh Bapak Pebi adalah membuat buku ajar sangat mudah. Menurutnya yang lebih susah adalah mood menulis, karena berbarengan dengan kesibukan sehari-hari lainnya. Bapak Pebi menyemangati para peserta workshop Belajar Menulis untuk tetap bersemangat menulis dan berupaya menghasilkan minimal 1 buku ajar.

Indinah (resume 20, BM gel 2, 4 Maret 2020)

Selasa, 03 Maret 2020

Rahasia Menyusun Resume Workshop



Narasumber:  Ibu Rosiana Febriyanti (Guru SMAIT Al-Kahfi dan Peserta terbaik gelombang 1 Belajar Menulis Bersama Omjay)
Moderator: Bapak Wijaya Kusuma

Diskusi pada kegiatan belajar menulis gelombang 2 bersama omjay telah memasuki pertemuan ke-19. Narasumber pada forum diskusi kali ini adalah Ibu Rosiana. Ibu Rosiana merupakan tenaga pengajar di SMAIT Al Kahfi. Narasumber merupakan sosok rendah hati, ia mengaku belum memiliki prestasi padahal berbagai karya telah dihasilkannya. Sebuah karya berupa cerpen bahkan telah dihasilkan ketika ia duduk di bangku SMP. Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah, ia juga pernah memenangi lomba penulisan cerpen. Lomba ini diadakan oleh lembaga dakwah kampus yang berkerjasama dengan majalah Annida. Cerpennya juga pernah dibacakan di VOI RRI dalam acara bilik sastra. Selain karya dalam bentuk cerpen, ibu Rosiana juga gemar mengabadikan karyanya dalam bentuk buku antologi. Pengalaman berkesan pernah diperoleh Ibu Rosiana ketika bukunya yang berjudul “Ranger Fadil”, diterbitkan oleh penerbit Laksana Kids. Buku ini diterbitkan pada tahun 2015 dengan sistem jual putus.
Setelah lama tidak menelurkan karya, pada tahun 2019 ia kembali menghasilkan buku antologi bersama siswanya. Buku tersebut diberi judul “Es Krim Merah Jambu”. Buku yang menurut saya menarik dan dikemas manis dengan warna merah jambu, sesuai judulnya. Selain gemar menulis cerpen, Ibu Rosiana ternyata juga memiliki karya tulis dibidang sejarah. Karya dalam bidang sejarah itu, terbit melalui media daring “republika.co.id”. Karya lain dibidang keilmuan yang dihasilkan oleh Ibu Rosiana adalah tulisan tentang pilihan kata. Tulisan ini dimuat dalam website balai bahasa Jawa Barat: http://balaibahasajabar.web.id.
Dengan berbagai pengalaman tersebut, tidak mengherankan jika Ibu Rosiana menjadi peserta terbaik dalam kegiatan “Belajar Menulis Gelombang 1” bersama omjay. Pencapaian Ibu Rosiana sebagai peserta terbaik “Belajar Menulis Gelombang 1”, membuatnya memperoleh hadiah kejutan dari KSGN. Selain hadiah kejutan, Ibu Rosiana juga didaulat menjadi narasumber pada Belajar Menulis gelombang 2 malam ini. Sebagai narasumber, Ibu Rosiana membagikan tips membuat resume pada suatu kegiatan workshop. Berikut tips menyusun resume workshop ala Ibu Rosiana:
  1. Melakukan persiapan. Persiapan penting dilakukan untuk mengurangi gangguan saat mengikuti kegiatan workshop. Gangguan ini perlu diminimalisir agar mendapatkan konsentrasi saat mengikuti workshop.
  2. Mencatat hal-hal yang mendetail pada bagian atas catatan. Hal detail yang perlu dicatat anlara lain: hari, tanggal, tema, dan narasumber.
  3. Menggunakan kata yang mudah dipahami. Maksudnya, kita dapat mebuat simbul atau singkatan sendiri agar lebih mudah dan cepat dalam membuat catatan.
  4. Menulis kata kunci jika materi disampaikan oleh narasumber melalui pesan suara.
  5. Berupaya menjadi pendengar yang aktif juga penting untuk dilakukan.
  6. Mencatat sesegera mungkin. Catatan tersebut tidak harus rapi, yang terpenting kita masih dapat membacanya.
  7. Merangkai pokok pembicaraan dalam kalimat menjadi sebuah paragraf yang runtut dan padu. Kalimat yang dipergunakan sebaiknya sederhana dan berurutan.
  8. Mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung juga diijinkan dalam membuat resume. Namun pengubahan bentuk kalimat tersebut tidak mengubah tujuan kalimat.

Pembuatan resume dengan tips yang disajikan oleh Ibu Rosiana tersebut juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi. Salah satu aplikasi yang menurut Ibu Rosiana sangat membantu aktifitasnya membuat resume workshop adalah Writer Plus. Aplikasi tersebut dipelajari oleh Ibu Rosiana dari Ibu Melni, saat mengikuti kegiatan belajar menulis gelombang 1 bersama omjay. Workshop belajar menulis bersama omjay ini memberikan pengalaman yang berkesan bagi Ibu Rosiana. Workshop ini diikuti oleh Ibu Rosiana dengan motivasi, untuk menjaga konsistensi menulis setiap hari. Sebuah motivasi yang layak untuk kita tiru. Setiap narasumber yang dihadirkan oleh omjay, memberikan materi dengan sisi menarik masing-masing. Materi tersebut lantas dituangkannya dalam bentuk tulisan dan diunggah ke dalam blog pribadinya: http://rosianafebriyanti.blogspot.com. Agar tulisan dan tampilan dalam blog lebih menarik, Ibu Rosiana memiliki trik khusus. Trik khusus itu adalah dengan memberikan gambar ilustrasi. Ilustrasi tersebut dapat diperoleh dari mengambil cetak layar dari profil media sosial narasumber workshop. Satu trik baru, yang belum terpikirkan oleh saya. Trik tersebut saya terapkan dalam resume saya kali ini. Terima kasih Ibu Rosiana.
Demikian tips menyusun resume workshop dan membuat tampilan tulisan blog menjadi lebih menarik ala Ibu Rosiana. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Indinah (resume 19, BM gel 2, 2 Maret 2020)

Minggu, 01 Maret 2020

Menjadi Youtuber itu Asyik

Belajar Bersama Paman APiQ (Bapak Agus Nggermanto)

Bapak Agus Nggermanto merupakan lulusan Teknik Elektro ITB dengan berbagai kesibukan. Beberapa kegiatan dilakoninya antara lain sebagai youtuber, blogger, teacher, dan juga author. Sebagai teacher beliau mengelola kursus matematika yang diberi nama APiQ yang merupakan akronim dari Aritmatika Plus Intelegensi Quantum. Lembaga ini didirikan dalam rangka pengamalan ilmunya di bidang matematika. Kegemarannya menularkan ilmu matematika dilanjutkan dengan membuat kanal Youtube. Kanal youtube ini membuatnya terkenal sebagai youtuber dengan sebutan paman APiQ dikalangan peserta didik.
Pada forum diskusi malam ini Bapak Agus yang nyaman disebut sebagai paman APiQ mengenalkan tentang bagaimana menjadi seorang youtuber. Paman APiQ memberikan 3 cara sederhana untuk menjadi seorang youtuber yakni:

  1. Motivasi jangka panjang
  2. Gunakan HP saja
  3. Upload ke youtube.
Paman APiQ menjelaskan langkah awal menjadi youtuber adalah mencoba membuat video 1 menit kemudian mengunggah ke youtube. Langkah yang sederhana ini jugalah yang dilakukan paman APiQ pada saat awal memulai sebagai youtuber. Pengalaman pertama paman APiQ sebagai youtuber adalah mengunggah video singkat ketika anak-anaknya sedang bermain. Saat awal ini, paman APiQ mengaku tidak mempersiapkan konsep apapun. Konsep pembuatan video barulah dipikirkannya kemudian hari. Setelah video yang telah memiliki konsep tertentu tadi diupload, seorang youtuber dapat melihat respon dari pemirsa video. Dalam pembuatan video dengan tambahan musik, paman APiQ menyarankan untuk menggunakan musik yang disediakan oleh youtube demi keamanan.
Berikutnya paman APiQ membagikan resep agar sebuah kanal youtube dapat memiliki banyak subscribe dari penonton. Resep tersebut adalah:

  1. Membuat video dengan kualitas yang optimal
  2. Memilih konten yang dibutuhkan penonton dan
  3. Lakukan perbaikan video dan konten berikutnya
Tips berikutnya yang dibagikan oleh aman APiQ adalah pembuatan judul. Judul video youtube yang kita buat harus mudah diketemukan. Caranya melakukan riset sederhana dengan menuliskan kata tertentu dan gunakan judul yang paling banyak dicari atau sudah banyak dipergunakan. Hal terakhir yang harus dilakukan seorang youtuber adalah konsisten improvement. Maksudnya, seorang youtuber dituntut menemukan cara meningkatkan kualitas video dengan persiapan dan editing.
Dari pertanyaan peserta diskusi, paman APiQ menjabarkan syarat sebuah kanal youtube mampu menghasilkan dolar. Syarat tersebut adalah:

  1. Minimal memiliki 1000 subscriber  
  2. Memiliki jam tayang 4000 jam dalam setahun terakhir
  3. Dan yang terakhir disetujui.
Agar subscriber terus bertambah, seorang youtuber harus mampu menambah video yang diupload setiap hari. Karena harus setiap hari, maka gunakan HP sebagai alat pembuat video yang mudah dan murah. Agar penonton juga dapat menjadi subscriber, kita harus membuat video yang dibutuhkan oleh penonton meskipun banyak video lain yang serupa. Ide konten youtube dapat diperoleh juga dari isu yang sedang berkembang.
Sebuah video youtube yang baik adalah video dengan durasi tidak terlalu panjang. Video youtube dikatakan tidak terlalu panjang jika memiliki durasi antara 3 sampai 5 menit. Video yang terlalu panjang dapat menimbulkan kebosanan pada penonton, sehingga video yang panjang sebaiknya dibagi dalam beberapa seri. Penamaan kanal youtube memiliki peranan yang tak kalah pentingnya dalam menunjang kesuksesan seorang youtuber. Nama kanal youtube sebaiknya mempertimbangkan kemudahan penulisan dan juga memiliki keunikan.
Diakhir sesi diskusi kali ini paman APiQ menutup dengan kesimpulan:

  1. Mulai saja upload video,
  2. perbaiki dengan konsisten, dan
  3. tips trik secara lengkap dapat di baca melalui alamat: https://pamanapiq.com/youtuber/
Nah dengan semangat yang ditularkan paman APiQ, mari kita mulai menjadi “youtuber”.

Indinah (resume 18, BM gel 2, 29 Pebruari 2020)

Jumat, 28 Februari 2020

Pentingya Menyunting

Narasumber: Bapak Much. Khoiri

Pemateri diskusi kali ini adalah seorang dosen menulis kreatif yang luar biasa. Dikatakan luar biasa karena narasumber ini mampu menghasilkan 43 buku. Selain itu, narasumber juga seorang editor naskah. Narasumber menjelaskan bahwa setelah sebuah naskah disusun, tugas seorang penulis belumlah usai. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan penyuntingan. Kemudian muncul pertanyaan “Bagaimana cara menyunting?”
Narasumber kita membagikan kiatnya dalam uraian berikut: 
Pertama baca ulang draf tulisan. Proses membaca ulang ini dapat dilakukan dalam 2 hingga 3 kali ulangan. Dalam membaca ulang draf, seorang penyunting naskah harus bersifat obyektif. Kedua, temukan kekurangan dan kelebihan naskah. Kelebihan dan kekurangan yang dapat dicermati adalah ide, pengorganisasian, dan penggunaan bahasa. Berikutnya tambahkan variasi, penekanan, koherensi, transisi dan rincian dalam naskah yang disunting.Kemudian kurangi kalimat yang bertele-tele, kurang relevan dan tidak konsisten dalam naskah.Tahap berikutnya adalah jika bahasan yang terdapat dalam naskah masih kurang luas atau dalam, maka sisipkan ide tambahan. Ide tambahan yang dimaksud seperti contoh atau kutipan. Sebaliknya, jika naskah terlalu banyak contoh atau rinci, lakukan seleksi contoh yang paling sesuai. Contoh di dalam naskah juga dapat diganti dengan yang lebih sesuai. Kemudian lakukan mengorganisasikan ide. Pastikan naskah yang disunting memiliki bagian pembuka, penjelasan yang berimbang dan penutup yang berkesan. Selanjutnya periksalah keruntutan ide di dalam naskah dan perpaduan ide secara menyeluruh. Lakukan pula pembenahan bahasa. Satu kalimat umumnya terdapat unsur “Subyek” dan “Predikat”. Berikutnya cermati pemilihan kata sehingga penggunaannya di dalam kalimat menjadi efektif. Terakhir, benahilah penulisan ejaan, tanda baca dan tata tulis.
Suatu proses penyuntingan dikatakan berhasil jika pesan dari penulis dapat sampai kepada pembaca. Namun demikian, seorang penyunting naskah tidak berhak merubah maksud dan isi naskah. Terlebih jika naskah yang disunting merupakan hasil karya orang lain. Menilik pentingnya menyunting naskah, narasumber kita menyarankan agar seorang penulis juga harus belajar menyunting naskah. 
Tetapi jika proses penyuntingan dapat menghambat gairah menulis seorang pemula, penyuntingan dapat diwakilkan kepada ahlinya yaitu tim penyunting. Sebuah tim penyunting dapat terdiri atas dua lapis. Lapis pertama betugas mengedit konten, organisasi dan bahasa secara umum. Tim lapis pertama ini lazim dengan sebutan lapis kasar. Setelah melalui penyuntingan kasar, naskah dapat dilakukan finalisasi oleh tim lapis kedua atau tim lapis halus.
Sebagai tim penyunting, narasumber kita memiliki pengalaman menarik. Narasumber pernah mendapati naskah rumit, yang dalam 1 paragraf hanya terdiri atas 1 kalimat. Pengalaman lain dalam menyunting naskah yang juga sulit dilupakan oleh narasumber adalah menyunting naskah dengan bahasa “menggemaskan”. Narasumber menyebut menggemaskan karena bahasa yang dipergunakan kurang baku.
Tantangan lain seorang penyunting adalah saat melakukan penyuntingan naskah puisi. Menurut narasumber, menyunting puisi memiliki aturan tersendiri. Aturan tersebut antara lain aturan rima, ritma, majas dan simbul. Narasumber menjelaskan bahwa menulis puisi bukan berarti menulis kata-kata berbunga-bunga, melainkan kata penuh makna.
Secara ringkas, narasumber menegaskan 3 tahapan menyunting yaitu:
  1. Membaca seluruh konten
  2. Melakukan review, dan
  3. Menandai bagian yang perlu ditata kembali.
Diskusi kali ini ditutup oleh narasumber dengan sebuah harapan agar bahasan seni menyunting ini dapat memberikan manfaat bagi semua peserta diskusi.

Indinah (resume 17, BM gel 2, 27 Pebruari 2020)



Rabu, 26 Februari 2020

Best Practice Lebih Mudah dari PTK

Pemateri: Bapak Asep Suparman, M.Pd (Kepala Sekolah Berprestasi Berkat Literasi)
Pemateri kali ini seorang Kapala SMK berprestasi berasal dari Rejang Lebong. Mengenal sepak terjang kepala sekolah yang satu ini membuat saya berdecak kagum. Tanggung jawab sebagai kepala SMK yang disandang tidak membuatnya lantas tenggelam dalam rutinitas tugas mengelola sekolah. Pemateri juga aktif sebagai sekretaris PGRI di Kabupaten Rejang Lebong. Sebelum menularkan ilmunya dalam menulis karya andalannya, beliau sempat menceritakan kegiatan hari ini. Pemateri kita menceritakan tentang pendampingan yang dilakukannya dalam membela seorang guru yang mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua siswa.
Dengan mengenalkan gaya menulisnya, pemateri membuat penegasan bahwa menulis itu mengasyikkan dan dapat dilakukan di sela-sela kegiatan. Pemateri menyarankan untuk menuliskan apa yang kita kerjakan dalam keseharian. Kegiatan menulis yang dialkukan oleh pemateri diawali dengan keikutsertaannya dalam lomba menulis yang diadakan oleh Dirjen GTK Kemdikbud yang digelar secara rutin setiap tahun.
Kegemaran narasumber mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dibuktikan dari keikutsertaanya dalam: Lomba Guru Berprestasi, Lomba menulis Best Practice dan masih banyak lagi. Dari lomba yang diikuti tersebut, beberapa prestasi yang berhasil diraih pemateri adalah sebagai finalis guru SMK berprestasi tingkat nasional pada tahun 2012, menjadi juara 2 lomba best practice Kepala Sekolah Tingkat nasional di tahun 2018, dan pada tahun 2019 menjadi juara ke-3 menulis buku non-fiksi tingkat nasional.
Karya paling berkesan yang dimiliki oleh pemateri adalah sebuah buku yang berasal dari pengembangan karya best practice-nya. Karya tersebut diberi judul “Pasir menjadi Mutiara”. Buku ini menceritakan tentang perjuangan pemateri kita dalam menghasilkan tamatan mumpuni yang bermutu tinggi. Tantangan besar yang dihadapi pemateri dalam melahirkan tamatan berkualitas ini bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah input siswa yang kurang mendukung untuk menghasilkan tamatan berkualitas. Pengalaman menulis best practice ini, menjadikan pemateri memiliki pengalaman yang baik dalam menulis sebuah karya best practice.
Beberapa tips yang diberikan oleh pemteri dalam membuat best practice saya tuangkan dalam rangkuman berikut:

  1. Carilah masalah yang akan diangkat
  2. Lakukan inovasi untuk memecahkan masalah tersebut secara kontinyu dan dokumentasikan
  3. Jika inovasi yang sudah dilakukan membuahkan hasil, baru dilanjutkan dengan menyusun tulisan sesuai dengan aturan sistematika best practice
  4. Agar tulisan best practice menjadi menarik, buatlah judul yang memancing keingintahuan pembaca yang oleh pemateri disebut sebagai judul yang “seksi”
Pemateri pada kegiatan belajar malam ini menyemangati saya dengan menyebutkan bahwa menulis best practice lebih mudah dibandingkan menulis Penelitian Tindakan Kelas karena best practice lebih sederhana. Pemateri mengajak untuk mencermati lingkungan sekolah dan menemukan masalah yang ada dengan latar belakang tertentu. Setelah diketemukan suatu masalah, kita dapat mencari solusi yang jitu dalam menghadapinya. Kegiatan itu kita kenal dengan istilah ”Problem Solving”.
Gambaran sistematika sederhana sebuah karya “best practice”, diuraikan oleh pemateri dalam ringkasan berikut:

  1. Bab I Pendahuluan
  2. Bab II Tinjauan Pustaka
  3. Bab III Metode. disinilah perbedaan antara best practice dengan PTK nampak jelas. Metode yang dituliskan dalam sebuah naskah best practice tidak serumit yang terdapat pada PTK. Pada best practice penulis hanya perlu menyiapkan instrumen dan prosedur penyelesaian masalah yang ditemukan.
  4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
  5. Bab V Kesimpulan, dan terakhir adalah bagian
  6. Daftar Pustaka

Penegasan yang diberikan pemateri adalah waktu penulisan best practice yang memiliki kecenderungan lebih lama dibanding PTK karena merupakan praktek terbaik yang dilakukan guru. Namun demikian best practice tidak perlu diujikan kepada ahli tertentu sepanjang guru telah menguasai metode pelaksanaan dan penulisan best practice.
Kesimpulan penting yang disajikan pemateri di akhir pertemuan adalah:
  1. Setiap orang bisa menulis, khususnya menulis best practice
  2. Best practice merupakan pengalaman/ praktik terbaik yang dilakukan secara kontinyu dalam upaya problem solving yang ada di sekolah
  3. Yang terpenting dalam pelaksanaan best practice adalah seberapa besar dampak positif yang terjadi
  4. Harus terdapat perbedaan hasil dari sebelum dan sesudah inovasi dengan best practice
  5. Pembuatan judul harus menarik dan berhubungan dengan isi yang dituliskan dalam best practice

Semoga beberapa tips dan trik menulis “best practice” ini dapat menginspirasi munculnya penerapan problem solving dalam kegiatan pembelajaran kita.

Indinah (resume 16, BM gel 2, 24 Pebruari 2020)


Menulis Online sebagai Eksistensi di Dunia Maya

Pemateri: Bapak Wijaya Kusuma
Pertemuan malam ini di kelas belajar menulis gelombang kedua kembali diisi oleh Bapak Wijaya Kusuma sebagai penggagas kegiatan belajar menulis ini. Bapak Wijaya Kusuma menceritakan bahwa kegiatan menulis secara online telah mengantarkannya berkeliling Indonesia. Seperti kegiatannya hari ini yang telah bertemu dengan rektor di salah satu perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur dan seorang kawan yang merupakan pengurus PGRI pada kongres PGRI yang dihadirinya. Pertemuan ini telah menelurkan nota kesepahaman (MOU) antara mereka yang isinya kesepakatan melakukan pelatihan e-learning.  Ide ini digagas oleh seorang pakar e-learning Indonesia yaitu Bapak Onno Widodo Purbo.
Bapak Onno Widodo Purbo merupakan ahli e-learning yang membangun server e-learning untuk rakyat. Bapak Onno juga menjabat sebagai salah satu pembina ikatan guru TIK PGRI. Pak Onno banyak memberikan masukkan kepada anggota ikatan guru TIK untuk berupaya mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran di sekolah. Perjuang terus menerus digaungkan oleh guru TIK, agar TIK tidak digantikan oleh Prakarya. Perjuangan mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran di sekolah dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang dilakukan oleh narasumber adalah langsung kepada Menteri Pendidikan kala itu yang kala itu dijabat Bapak Muhajir Effendy dan melalui media online. Perjuangan melalui media online dilakukan melalui tulisan-tulisannya.
Saat memperjuangkan nasib guru TIK inilah narasumber kita merasakan dasyatnya kekuatan kata-kata. Dari 7 orang guru yang siap menemui mendikbud, guru TIK se Indonesia tergerak untuk ikut menyampaikan aspirasinya. Kekuatan tulisan melalui media online juga dirasakan oleh narasumber kita, ketika hasil tulisannya membuahkan undangan makan siang bersama prosiden Joko Widodo. Tulisan tersebut merupakan hasilnya bersama teman-teman blogger yang diunggah melalui kompasiana. Dari situ, narasumber terus memperjuangkan untuk merubah paradigma masyarakat khususnya guru dari download menjadi upload.
Narasumber menggambarkan bahwa menulis melalui blog merupakan alat rekam ajaib. Keajaiban alat rekam ini akan terasa saat kita mengelola sebuah blog pribadi. Memiliki blog sendiri memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan menulis pada blog bersama. Blog yang kita kelola sendiri akan memberikan kebebasan dalam pengelolaan. Blog pribadi dapat dibuat dengan melalui blogger.com atau wordpress.com. Narasumber juga menyarankan pemula yang ingin belajar mengelola blog bisa mencoba menggunakan blog gratis terlebih dahulu. Jika telah mahir dalam pengeloaan sebuah blog, barulah mencoba pengelolaan pada blog berbayar.
Ibu Rosiana Febriyanti sebagai salah seorang anggota komunitas belajar ini misalnya telah mengelola blognya dengan baik hingga membuahkan banyak hadiah kejutan. Hadiah yang diperolehnya berasal dari komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN). Manfaat lain menjadi seorang yang aktif menulis di dunia maya adalah orang ramai jadi mengenal kita melalui tulisan-tulisan kita yang telah mereka baca.
Kesimpulan yang disampaikan oleh narasumber kita pada akhir sesi ini adalah “menulis online sangat membantu kita untuk lebih eksis dalam menulis. Tulisan kita juga banyak dibaca orang apabila kita menuliskan sesuatu yang informatif dan menarik”
Demikianlah resume kegiatan malam ini, semoga menjadi “lecutan” semangat bagi kita untuk berpartisipasi dalam dunia kepenulisan.

Indinah (resume 15, BM gel 2, 23 Pebruari 2020)

Kamis, 20 Februari 2020

Belajar Menulis dengan Writer Plus


Pemateri: Ibu Melni, Moderator: Ibu Hidmi Gramatolina Ramdhayani
Narasumber pada malam ini Ibu Melni. Pelajaran berharga yang saya peroleh pada diskusi malam ini adalah berkenalan dengan aplikasi Writer Plus dan merupakan ilmu baru bagi saya. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mempermudah menulis. Narasumber mendeskripsikan bahwa writer plus adalah aplikasi penulisan tanpa gangguan dan gangguan dari pengolah kata tradisional. kegunaan aplikasi ini untuk menulis catatan ataupun konsep di ponsel atau tablet. Kelebihan yang saya rasakan dalam mencoba menggunakan, aplikasi ini mampu mengubah rekaman suara menjadi bentuk teks. Dengan bantuan aplikasi ini, saya dapat menyimpan gagasan yang muncul sewaktu-waktu dan menyimpannya dalam bentuk teks. Hebatnya lagi, teks yang tertulis dapat dibagikan dalam berbagai bentuk file melalui berbagai pilihan aplikasi.
Untuk memulai menggunakan aplikasi Writer Plus, kita bisa melakukan download aplikasi tersebut melalui Playstore. Aplikasi ini tergolong aplikasi ringan dan mudah digunakan. Aplikasi ini disebut ringan karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aplikasi ini cukup singkat dan hanya menggunakan 2,75 MB dalam penyimpanan internal pada gawai kita. Aplikasi ini pun mudah digunakan dengan menu yang sederhana dan kemampuannya menuangkan rekaman suara menjadi bentuk teks. Kemampuan merubah rekaman suara menjadi teks inilah yang paling saya sukai.
Cara membuat catatan melalui rekaman suara dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Buka aplikasi writer plus yang sudah terinstal
  2. Klik tanda tambah berwarna hijau yang terdapat pada bagian sudut kanan bawah
  3. Klik gambar mikrophone di bagian atas keyboard yang muncul
  4. Ucapkan kata-kata yang ingin direkam selagi mikrophon masih berwarna hijau
  5. Setelah muncul teks, tekan tanda silang di sebelah kanan gambar mikrophon
  6. Hilangkan keyboard pada layar gawai dengan menekan tanda panah di bagian paling bawah sebelah kanan
  7. Lanjutkan tekan tanda panah disebelah kiri atas, kemudian kita bisa lihat hasil catatan yang berasal dari hasil rekaman suara kita
Pelajaran berikutnya yang saya peroleh adalah bagaimana cara membagikan hasil catatan kita pada writer Plus. Berikut caranya:
  1. Buka aplikasi Writer Plus, kemudian pilih teks yang akan dibagikan
  2. Lalu klik tanda titik tiga kemudian pilih menu yang ingin dipilih, dalam hal ini pilihlah “share”
  3. Selanjutnya pilih Text file untuk membagikan dalam bentuk teks
  4. Kemudian pilih aplikasi berbagi yang kita inginkan dan lakukan sebegaimana prosedur membagikan dokumen pada aplikasi yang kita pilih seperti biasanya.

Demikian hasil belajar menggunakan aplikasi Writer Plus yang telah saya lakukan bersama Ibu Melni, semoga menambah informasi kita semua tentang aplikasi-aplikasi bermanfaat yang dapat menunjang kegiatan kita. Sehingga inspirasi yang muncul dimana saja dan kapan saja dapat segera kita dokumentasikan dan menjadi behan tulisan kemudian.
Semoga ilmu baru yang dapat dalam kegiatan “Belajar Menulis Gelombang 2” yang diprakarsai oleh Bapak Wijaya Kusuma “Om Jay” ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat.

Indinah (resume 14, BM gel 2, 19 Pebruari 2020)