Pemateri: Bapak
Wijaya Kusuma
Kisah kali ini menceritakan perjalanan Bapak Wijaya Kusuma
dalam melahirkan buku. Menerbitkan sebuah memerlukan sebuah proses yang harus
dialui dengan sabar. Banyak penulis yang ditolak oleh penerbit, lari menuju
penerbit indie. Menerbitkan buku melalui penerbit indie memerlukan modal uang
pribadi. Padahal ketika kita menerbitkan buku, seharusnya kitalah yang
mendapatkan keuntungan dalam bentuk pemasukan keuangan. Narasumber kemudian
menceritakan pengalamannya menerbitkan buku yang berjudul “Mengenal Tindakan
Kelas”. Naskah buku yang telah disusun oleh penulis bersama Bapak Dedi
Dwitagama sempat mengalami penolakan dari penerbit. Penerbit beralasan, penulis
bukanlah seorang dosan. Dengan jawaban tersebut, narasumber mencetak naskah
bukunya melalui penerbit indie.
Hal menarik terjadi ketia narasumber kita sedang mengikuti
bimbingan penulisan thesis dengan Prof. Conny R. Semiawan. Ketika itu,
narasumber sedang menyelesaikan studi pada program pasca sarjana S2 di UNJ
Rawamangun. Ketika naskah buku narasumber ditunjukkan pada dosen pembimbing
thesisnya, Prof Conny bersedia membaca karyanya. Peristiwa berikutnya sungguh
di luar dugaan, prof Conny memperkenalkan narasumber kita dengan Bapak Anton
dari penerbit indeks. Bak gayung bersambut, naskah yang diajukan oleh
narasumber kita diterima dan akan diterbitkan oleh penerbit indeks dengan
beberapa perbaikan.
Naskah buku kemudian diperbaikai dengan menambah gambar dan
ilustrasi yang dilakukan oleh Bapak Agus Sampurno. Ilustrasi dan gambar yang
disajikan berfungsi untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap isi buku.
Terbitlah buku “mengenal Tindakan Kelas” dengan sampul berwarna kuning yang
menarik perhatian. Buku tersebut diluncurkan pertama kali pada program pasca
sarjana UNJ Rawamangun. Dengan terbitnya
buku tersebut, narasumber mulai diundang sebagai pembicara dan narasumber PTK.
Sungguh prestasi membagakan yang akan selalu melakat dalam ingatan. Hasil
penjualan buku tersebut menghasilkan royalti bagi narasumber kita. Tak
tanggung-tanggung, hasil royalti tersebut cukup untuk dituar dengan ipad merk
@ple terbaru.
Aktivitas yang dijalani oleh narasumber, menjadi sumber
pendapatan. Pendapatan tersebut meliputi: hasil penjualan buku dan royalti
serta sebagai pembicara. Motivasi penutup yang disampaikan oleh narasumber
yaitu: “Bila buku ditolak penerbit, teruslah melakukan perbaikan samapi naskah
tersebut diterima. Tips dari narasumber dalam pengajuan buku pada penerbit
yaitu: kirimkan nasah dalam bentuk cetak, jika telah disetujui untuk dicetak
barulah mengirimkan soft copy naskah buku. Hal tersebut untuk menghindari
penyalahgunaan naskah yang telah kita kirimkan
Salam
literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar