Rabu, 26 Februari 2020

Menulis Online sebagai Eksistensi di Dunia Maya

Pemateri: Bapak Wijaya Kusuma
Pertemuan malam ini di kelas belajar menulis gelombang kedua kembali diisi oleh Bapak Wijaya Kusuma sebagai penggagas kegiatan belajar menulis ini. Bapak Wijaya Kusuma menceritakan bahwa kegiatan menulis secara online telah mengantarkannya berkeliling Indonesia. Seperti kegiatannya hari ini yang telah bertemu dengan rektor di salah satu perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur dan seorang kawan yang merupakan pengurus PGRI pada kongres PGRI yang dihadirinya. Pertemuan ini telah menelurkan nota kesepahaman (MOU) antara mereka yang isinya kesepakatan melakukan pelatihan e-learning.  Ide ini digagas oleh seorang pakar e-learning Indonesia yaitu Bapak Onno Widodo Purbo.
Bapak Onno Widodo Purbo merupakan ahli e-learning yang membangun server e-learning untuk rakyat. Bapak Onno juga menjabat sebagai salah satu pembina ikatan guru TIK PGRI. Pak Onno banyak memberikan masukkan kepada anggota ikatan guru TIK untuk berupaya mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran di sekolah. Perjuang terus menerus digaungkan oleh guru TIK, agar TIK tidak digantikan oleh Prakarya. Perjuangan mengembalikan TIK sebagai mata pelajaran di sekolah dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang dilakukan oleh narasumber adalah langsung kepada Menteri Pendidikan kala itu yang kala itu dijabat Bapak Muhajir Effendy dan melalui media online. Perjuangan melalui media online dilakukan melalui tulisan-tulisannya.
Saat memperjuangkan nasib guru TIK inilah narasumber kita merasakan dasyatnya kekuatan kata-kata. Dari 7 orang guru yang siap menemui mendikbud, guru TIK se Indonesia tergerak untuk ikut menyampaikan aspirasinya. Kekuatan tulisan melalui media online juga dirasakan oleh narasumber kita, ketika hasil tulisannya membuahkan undangan makan siang bersama prosiden Joko Widodo. Tulisan tersebut merupakan hasilnya bersama teman-teman blogger yang diunggah melalui kompasiana. Dari situ, narasumber terus memperjuangkan untuk merubah paradigma masyarakat khususnya guru dari download menjadi upload.
Narasumber menggambarkan bahwa menulis melalui blog merupakan alat rekam ajaib. Keajaiban alat rekam ini akan terasa saat kita mengelola sebuah blog pribadi. Memiliki blog sendiri memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan menulis pada blog bersama. Blog yang kita kelola sendiri akan memberikan kebebasan dalam pengelolaan. Blog pribadi dapat dibuat dengan melalui blogger.com atau wordpress.com. Narasumber juga menyarankan pemula yang ingin belajar mengelola blog bisa mencoba menggunakan blog gratis terlebih dahulu. Jika telah mahir dalam pengeloaan sebuah blog, barulah mencoba pengelolaan pada blog berbayar.
Ibu Rosiana Febriyanti sebagai salah seorang anggota komunitas belajar ini misalnya telah mengelola blognya dengan baik hingga membuahkan banyak hadiah kejutan. Hadiah yang diperolehnya berasal dari komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN). Manfaat lain menjadi seorang yang aktif menulis di dunia maya adalah orang ramai jadi mengenal kita melalui tulisan-tulisan kita yang telah mereka baca.
Kesimpulan yang disampaikan oleh narasumber kita pada akhir sesi ini adalah “menulis online sangat membantu kita untuk lebih eksis dalam menulis. Tulisan kita juga banyak dibaca orang apabila kita menuliskan sesuatu yang informatif dan menarik”
Demikianlah resume kegiatan malam ini, semoga menjadi “lecutan” semangat bagi kita untuk berpartisipasi dalam dunia kepenulisan.

Indinah (resume 15, BM gel 2, 23 Pebruari 2020)

1 komentar: