Kamis, 20 Februari 2020

Menulis dengan HATI



Pemateri: Bapak Alpiyanto (Founder dan Master Trainer Samudera Hati)
Narasumber kita malam ini adalah sosok yang komplit. Ibarat sebuah menu, narasumber adalah empat sehat lima sempurna. Beliau seorang master trainer Samudera Hati, Certified Trainer Magnet Rejeki, Konsultan Pendidikan dan seorang penulis.
Pengalaman menulis narasumber bermula dari catatan kecil di buku catatan. Kemudian terinspirasi untuk menulis dan mengikuti pelatihan enulis selama 2 hari. Pada saat mengikuti kegiatan pelatihan, narasumber sempat membagikan hasil tulisannya kepada pemateri peltihan pada saat itu. Trainer pelatihan sempat mengatakan “Kalau jadi buku tulisan ini, maka akan bes seller”. Tulisan yang dibaca trainer saat senagn menulis. Dengan motivasi dari trainer kala itu, narasumber kita mengembangkan tulisannya dan mengirimkan pada dua penerbit. Namun naskah yang telah ditulis tersebut ditolak oleh penerbit.
Setelah mengikuti training, pembicara kita mendapatkan undangan untuk memberikan training motivasi di Muara Enim. Training ini diikuti oleh 800 peserta pendaftar. Saat memberikan training, salah seorang peserta brtanya pada narasumber apakah materi yang disajikan oleh narasumber telah dituangkan dalam bentuk buku dan menginginkan untuk membeli buku tersebut. Berbekal pertanyaan tersebut, narasumber kemudian memperbaiki naskah awal tulisannya. Pada kesempatan lain dalam mengisi seminar di Banjarmasin, narasumber nekat mencetak 1000 buku dengan modal pinjaman teman. Seminar di Banjarmasin tersebut diikuti oleh 1200 peserta, sayangnya buku yang telah dicetak tersebut terlambat datang sehingga narasumber menyampaikan pada peserta seminar bahwa buku karya narasumber akan sampai pada keesokan harinya jika berkenan memiliki. Dalam kegiatan seminar tersebut, 300 orang peserta seminar memesan dan membeli bukunya.  
Rahasia yang dibagikan narasumber kita malam ini dalam membuat tulisan digambarkan dalam kalimat sederhana yang menarik “menulis ya menulis, tidak boleh dibaca. Dibaca baru keesokan harinya. Karena jika dibaca, tidak akan pernah jadi”. Dalam menulis buku, narasumber lebih memilih buku “how to” karena lebih dibutuhkan dan mudah bagi pembaca. Dari pengalaman menulisnya, Bapak Alpiyanto memiliki kecenderungan untuk menulis, mendesain cover, dan mencari penerbit untuk mencetak karyanya kemudian memasarkan sendiri dalam pelatihan atau seminar yang diselenggarakannya. Narasumber tidak ingin mencetak bukunya melalui penerbit.  Ide menulis  didapatkan oleh narasumber dengan berbagai cara antara lain: pengalaman pribadi sebagai seorang guru, mendengar keluhan teman, ataupun dengan menghimpun harapan dan masalah dari peserta seminar melalui kertas catatan yang dibagikan oleh narasumber setiap kali memberikan materi seminar.
Sebagai trainer dalam seminar, narasumber kita belajar dalam public speaking setelah membaca kisah inspiratif dalam Buku “Quantum Learning”. Dalam buku tersebut diceritakan tentang keberadaan seorang orator dunia yang berasal dari Inggris. Orator tersebut adalah seorang yang gagap. Mengetahui kisah tersebut, narasumber yang seorang pemalu berupaya untuk mampu berbicara dengan baik sebagai seorang trainer.  Strategi narasumber ketika menjadi trainer adalah dengan niatan membagikan pengalaman, bukan untuk memberikan training. Narasumber juga bersikap ikhlas dan tidak mengharapkan honor. Dengan startegi tersebut, narasumber mampu mengisi acara training dengan tanpa beban dan mengalir. Gaya mengalir yang dimiliki oleh narasumber memberikan rasa puas pada peserta workshop dan seminar yang diampunya. 
Pengalaman narasumber sebagai seorang penulis, membuatnya mampu memberikan pelatihan menulis buku. Saran narasumber pada penulis pemula “Menulislah dari pengalaman karena menulis dari pengalaman lebih mudah dari tersenyum”. Saran sederhana yang menggugah semangat seorang penulis pemula seperti saya. Saran tersebut dilontarkan narasumber senada dengan kutipan kata-kata JK. Rowling dalam salah satu bukunya “Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan persaanmu sendiri”. Kata-kata kutipan tersebut menjadi penutup materi yang disampaikan oleh narasumber. Semoga bermanfaat.

Indinah (resume 12, BM gel 2, 15 Pebruari 2020)

1 komentar: