Kamis, 20 Februari 2020

Menerbitkan Buku di Penerbit Andi Yogyakarta



Pemateri: Bapak Edi S. Mulyanta, Moerator: Ibu Hidmi Gramatolina
Narasumber malam ini merupakan seorang Publisher Development pada Penerbita Andi Yogyakarta. Tugas utama seorang publisher development adalah mengembangkan bisnis penerbitan buku. Narasumber menceritakan bahwa banyak kompetensi yang dimiliki oleh para penulis yang kurang dapat menyesuaikan dengan keinginan penerbit. Dalam penerbitan naskah buku, hal yang diinginkan oleh perusahaan penerbitan adalah kepastian pasar dari buku yang diterbitkan. Bagi pihak penerbit, kelengkapan naskah yang akan diterbitkan dapat menyusul. Calon penulis yang ingin naskahnya diterbitkan sebaiknya memberikan penjelasan kepada pihak penerbit tentang apa tujuannya menulis dan mengapa dia menulis. Banyak kasus yang ditemui di lapangan, bahwa penulis sibuk menyempurnakan naskah tulisannya dan lupa menjelaskan prospek tulisan yang dibuatnya kepada penerbit.
Dalam satu bulan, penerbit Andi yang dikelola oleh narasumber menyeleksi 200 hingga 400 naskah yang masuk. Banyaknya jumlah naskah yang masuk tersebut, mengakibatkan tidak tersedianya waktu antara penerbit dengan penulis naskah. Sehingga sebagian naskah tersebut terpaksa ditolak karena perhitungan profit bagi penerbit dan keterbatasan permodalan yang dimiliki oleh penerbit. Beberapa naskah yang diterima oleh penerbit andi untuk dicetak, belum selesai pengerjaannya. Namun karena tulisan itu dipandang memiliki value di mata penerbit, maka penerbit Andi pun tidak segan untuk meloloskannya. Jika naskah tulisan telah dicetak dan dipasarkan, penulis dapat memperoleh royalti dengan besaran 10% dari harga buku dan dibayarkan enam bulan sekali terhitung dari awal terbit.
Narasumber kemudian juga menjelaskan apa yang disebut dengan penerbit mayor dengan penerbit indie. Penerbit mayor yang dikelola oleh narasumber mampu memproduksi hingga ribuan buku dalam satu tahun. Penerbitan buku melalui penerbit mayor juga mempengaruhi angka kredit bagi penulis, angka kredit yang diperoleh penulis jika menerbitkan bukunya melalui penerbit mayor dapat menjadi maksimal. Selain itu, pencetakan buku melalui penerbit mayor juga memiliki kekuatan pasar yang baik. Untuk menerbitkan sebuah buku melalui penerbit Andi, narasumber menyarankan agar penulis mengirimkan proposal terlebih dahulu. Proposal tersebut berisi tentang gambaran tema tulisan, outline buku, sampel bab, sinopsis dan daftar riwayat hidup dari penulis. Naskah buku dapat dikirim kepada penerbit dalam format PDF, dalam bentuk sebagian naskah karena masih merupakan penawaran kepada penerbit.
Jenis buku yang cukup digemari pasar adalah buku anak. Buku jenis ini memiliki persaingan yang ketat, sehingga narasumber menyarankan agar mebuat buku anak dalam bentuk berseri agar lebih menarik, menguntungkan dan memiliki kekuatan pasar. Selain buku anak, buku wayang juga menarik untuk diterbitkan. Unsur yang perlu diperhatikan adalah kualitas materi, foto, dan grafika yang bagus. Namun demikian, buku wayang merupakan buku lokal yang memiliki proses pemasaran berbeda dengan buku reguler. Gambar dan isi buku dapat mengambil dari referensi lain dengan syarat mengikuti prosedur pengutipan yang benar agar tidak melanggar hak cipta.
Narasumber juga menjelaskan tentang aturan dan prosedur untuk menyadur buku dari luar negari yang berbahasa asing. Dalam penerbitan buku saduran, penulis buku harus memiliki kontrak pembelian “Right” untuk mendapatkan hak menerjemahkan buku yang disadur tersebut.

Indinah (resume 11, BM gel 2, 13 Pebruari 2020)

1 komentar:

  1. Mudah-mudahan suatu saat tulisan kita ada yang diterbitkan di penerbit ini.

    BalasHapus