Pemateri: Bapak Dudung
Nurullah Koswara, Moderator: Bapak Wijaya Kusuma
Pada pertemuan kali ini, pemateri
memulai diskusi dengan kata-kata menarik “Menulis tidak harus diawali dengan
tulisan yang baik, tulislah apa adanya, tulis apapun yang terlintas” dengan
syarat tulisan tersebut tidak mengandung SARA, perundungan, maupun berita
bohong atau hoax. Kalimat dari pemateri kali ini menurut saya merupakan sebuah kalimat
persuasif yang cenderung profokatif. Profokatif yang saya sebutkan disini
adalah sebuah ajakan kuat kearah positif, kearah keinginan dan kemauan untuk
menulis.
Pemateri menyarankan menulis
sesuatu bisa diawali dengan kata pepatah, pendapat orang, ataupun gosip
terhangat. Gosip terhangat ini tentu yang bukan golongan berita bohong ya.
Untuk memulai minat menulis, buat saja tulisan awal, kemudian dibaca kembali,
dan direvisi sebelum diunggah.
Pemateri kali ini lebih aktif
menulisa melalui media sosial seperti f@cebook dibandingkan melalui blog. Agar
menarik, setiap tulisan yang diunggah sebaiknya diberikan judul yang unik. Unik
ini, menurut pemateri diistilahkan dengan nyundul.
Untuk penulis pemula, pemateri
menyarankan untuk mencoba langkah awal dengan memulai menulis 2 paragraf. Agar
tetap bisa eksis setiap hari, penulis harus membuat target menulis setiap hari.
Tulislah setiap ada ide menulis terlintas.
Kesimpulan menarik yang dapat
diambil dari pertemuan kali ini yaitu menulis tidak berbicara tentang
kemampuan, namun merupakan sebuah kemauan. Dengan semakin sering diasah,
kemampuan menulis akan meningkat sehingga sang penulis akan menjadi ahli
menulis.
Indinah (resume 3, BM gel 2, 28 Januari
2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar