Kamis, 20 Februari 2020

Kisah Inspiratif Guru Bahasa Jawa dengan Segudang Prestasi



Pemateri: Ibu Emi Sudarwati, Moderator: Ibu Hidmi Gramatolina
Narasumber pada pertemuan malam ini adalah Ibu Emi Sudarwati seorang guru hebat yang berbagi pengalaman penuh inspirasi. Seorang ibu yang juga penulis dan guru berprestasi. Narasumber mengawali karir kepenulisannya pada tahun 2013 dengan bergabung dengan komunitas menulis di Kabupaten Bojonegoro. Komunitas ini bernama PSJB yang merupakan akronim dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro. Melalui komunitas menulis ini, narasumber berkenalan dengan orang-orang hebat yang berkecimpung di dunia kepenulisan yang didalamnya termasuk pemimpin redaksi Radar Bojonegoro Alm. Anas AG. Melalui perkenalan dengan penulis-penulis hebat, narasumber kita mengetahui bahwa karya yang dihasilkan oleh siswa pun bisa diterbitkan menjadi sebuah buku yang memiliki ISBN.
Inspirasi ini, memancing narasumber untuk mulai menghimpun hasil karya siswa asuhannya di SMP Baureno. Karya tersebut lantas dibukukan sehingga terbitlah kumpulan cerkak karya siswa SMP Baureno. Terbitnya karya ini mendapatkan respon positif dari Kepala SMP Baureno, Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro sampai Bupati Bojonegoro kala itu. Keberhasilan narasumber tersebut sampai menjadi berita setelah wartawan Radar Bojonegoro mewawancarainya. Hingga berdampak tampilnya narasumber di berbagai media secara gratis. Beliau tidak merasak kendala yang berarti dalam pengalaman manulis bersama siswa. Satu kunci yang dipegang teguh olehnya adalah sabar.
Tidak berhenti sampai disini, narasumber atas dorongan Kepala Sekolah mengikuti kompetisi Inobel tingkat Nasional tahun 2015 dengan mengirim karya inovasinya. Keikutsertaaan dalam kompetisi ini membuahkan hasil dengan mengikutsertakan narasumber sebagai finalis yang mendapatkan kesempatan menyajikan hasil karyanya di Jakarta. Sepulang dari megikuti kompetisi, nara sumber mendapatkan rekomendasi dari PSBJ untuk mengikuti sayembara yang diselenggarakan oleh BBJT (Balai Bahasa Jawa Timur). Usaha tersebut tidaklah sia-sia, melalui ajang ini narasumber menyabet gelar Guru Bahasa Jawa berdedikasi. Gelar ini diperoleh karena narasumber kita memiliki karya berupa buku kumpulan karya siswa, tidak semua orang dapat dan mudah untuk meraihnya.
Keberhasilan demi keberhasilan yang telah diraih, mengantarkan narasumber kita untuk mengikuti ajang guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro tahun 2016. Dalam kegiatan ini, narasumber berhasil merebut juara 3 guru berprestasi Kabupaten Bojonegoro. Dengan rasa penasaran yang masih tersisa, pada tahun ini juga narasumber berinisiatif mengikuti kembali kompetisi inobel. Kali ini, narasumber mendapatkan hasil manis dengan sukses menyabet juara 1 Inobel Nasional dalam kategoro Seni, Olahraga, Agama, Bimbingan Konseling, dan Muatan Lokal. Kemenangan ini membuka kesempatan bagi narasumber untuk mengikuti kursus singkat di Negara Belanda. Kursus ini memberikan kesempatan pada narasumber untuk belajar di beberapa Universitas terkemuka di Belanda seperti Universitas Windesheim dan Leiden. Selain universitas, narasumber juga berkesempatan berkunjung pada sekolah Van der Capellen.
Sepulang dari kursus singkat di negeri Belanda, narasumber melanjutkan kegiatannya dengan mengikuti workshop menulis jurnal di Bali. Pelatihan ini mempelajari metode mengubah naskah Inobel menjadi sebuah jurnal. Hasil karya narasumber dimuat pada sebuah jurnal nasional terkenal bernama “Dedaktika”.
Belum puas mengembangkan diri, narasumber mengikuti workshop literasi di Batam yang kemudian dilanjutkan berjalan-jalan singkat di negeri Singa “Singapura”. Pejalanannya ini bukanlah suatu perjalanan wisata biasa, karena hasil dari perjalanan ini menelurkan sebuah karya lagi yang diberi judul “Dag Dig Dug Singapura”.
Kemenangan narasumber dalam kompetisi Inobel, melarangnya untuk mengikuti kembali kompetisi ini. Namun tak hilang akal, narasumber kita mengajak alumnus finalis Inobel untuk menulis bersama dan diterbitkan dalam bentuk buku dalam wadah kelompok Patungan Buku Inspiratif. Pada tahun 2018, ratusan buku karya alumni Inobel berhasil dicetak. Sukses dalam dunia tulis menulis, narasumber yang juga seorang guru seringkali menjadi motivator rekan sejawatnya untuk sering mengirimkan karya mereka ke media. “Mengirim naskah ke media harus disertai kesabaran dan kegigihan” begitu pesannya.
Tidak hanya memotivasi rekan sejawat, narasumber juga memprofokasi suaminya untuk menulis bersama. Hasil tulisannya diberi judul “Kado Cinta 20 tahun dan Haiku” yang terbit pada tahun 2019. Di tahun yang sama, pengalaman Haji dan Umroh yang dilakukannya dituangkan dalam sebuah buku berbahasa Jawa. Disusul buku kedua: Buku Sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Buku-buku patungan pun masih dihasilkan oleh narasumber secara berkesinambungan, baik bersama siswa maupun komunitas Patungan Buku Inspiratif. Narasumber juga sempat bekerjasama dengan penerbit Pusat Ilalang.
Kata penutup yang disampaikan narasumber sangat menarik: Buku adalah sejarah, merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di Dunia. Oleh sebab itu, narasumber ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya yang kita hasilkan akan menemukan takdirnya sendiri.

Indinah (resume 7, BM gel 2, 5 Pebruari 2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar