Pemateri: Bapak Asep
Suparman, M.Pd (Kepala Sekolah Berprestasi Berkat Literasi)
Pemateri kali ini seorang Kapala
SMK berprestasi berasal dari Rejang Lebong. Mengenal sepak terjang kepala
sekolah yang satu ini membuat saya berdecak kagum. Tanggung jawab sebagai
kepala SMK yang disandang tidak membuatnya lantas tenggelam dalam rutinitas
tugas mengelola sekolah. Pemateri juga aktif sebagai sekretaris PGRI di
Kabupaten Rejang Lebong. Sebelum menularkan ilmunya dalam menulis karya
andalannya, beliau sempat menceritakan kegiatan hari ini. Pemateri kita
menceritakan tentang pendampingan yang dilakukannya dalam membela seorang guru
yang mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua siswa.
Dengan mengenalkan gaya
menulisnya, pemateri membuat penegasan bahwa menulis itu mengasyikkan dan dapat
dilakukan di sela-sela kegiatan. Pemateri menyarankan untuk menuliskan apa yang
kita kerjakan dalam keseharian. Kegiatan menulis yang dialkukan oleh pemateri
diawali dengan keikutsertaannya dalam lomba menulis yang diadakan oleh Dirjen
GTK Kemdikbud yang digelar secara rutin setiap tahun.
Kegemaran narasumber mengikuti
lomba yang diselenggarakan oleh Kemdikbud dibuktikan dari keikutsertaanya
dalam: Lomba Guru Berprestasi, Lomba menulis Best Practice dan masih banyak lagi. Dari lomba yang diikuti
tersebut, beberapa prestasi yang berhasil diraih pemateri adalah sebagai
finalis guru SMK berprestasi tingkat nasional pada tahun 2012, menjadi juara 2
lomba best practice Kepala Sekolah Tingkat nasional di tahun 2018, dan pada
tahun 2019 menjadi juara ke-3 menulis buku non-fiksi tingkat nasional.
Karya paling berkesan yang
dimiliki oleh pemateri adalah sebuah buku yang berasal dari pengembangan karya best practice-nya. Karya tersebut diberi
judul “Pasir menjadi Mutiara”. Buku ini menceritakan tentang perjuangan
pemateri kita dalam menghasilkan tamatan mumpuni yang bermutu tinggi. Tantangan
besar yang dihadapi pemateri dalam melahirkan tamatan berkualitas ini bukanlah
hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah input siswa yang
kurang mendukung untuk menghasilkan tamatan berkualitas. Pengalaman menulis
best practice ini, menjadikan pemateri memiliki pengalaman yang baik dalam
menulis sebuah karya best practice.
Beberapa tips yang diberikan oleh pemteri dalam
membuat best practice saya tuangkan
dalam rangkuman berikut:- Carilah masalah yang akan diangkat
- Lakukan inovasi untuk memecahkan masalah tersebut secara kontinyu dan dokumentasikan
- Jika inovasi yang sudah dilakukan membuahkan hasil, baru dilanjutkan dengan menyusun tulisan sesuai dengan aturan sistematika best practice
- Agar tulisan best practice menjadi menarik, buatlah judul yang memancing keingintahuan pembaca yang oleh pemateri disebut sebagai judul yang “seksi”
Gambaran sistematika sederhana sebuah karya “best practice”, diuraikan oleh pemateri dalam ringkasan berikut:
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Tinjauan Pustaka
- Bab III Metode. disinilah perbedaan antara best practice dengan PTK nampak jelas. Metode yang dituliskan dalam sebuah naskah best practice tidak serumit yang terdapat pada PTK. Pada best practice penulis hanya perlu menyiapkan instrumen dan prosedur penyelesaian masalah yang ditemukan.
- Bab IV Hasil dan Pembahasan
- Bab V Kesimpulan, dan terakhir adalah bagian
- Daftar Pustaka
Penegasan yang diberikan pemateri
adalah waktu penulisan best practice
yang memiliki kecenderungan lebih lama dibanding PTK karena merupakan praktek
terbaik yang dilakukan guru. Namun demikian best practice tidak
perlu diujikan kepada ahli tertentu sepanjang guru telah menguasai metode
pelaksanaan dan penulisan best practice.
Kesimpulan penting yang
disajikan pemateri di akhir pertemuan adalah:- Setiap orang bisa menulis, khususnya menulis best practice
- Best practice merupakan pengalaman/ praktik terbaik yang dilakukan secara kontinyu dalam upaya problem solving yang ada di sekolah
- Yang terpenting dalam pelaksanaan best practice adalah seberapa besar dampak positif yang terjadi
- Harus terdapat perbedaan hasil dari sebelum dan sesudah inovasi dengan best practice
- Pembuatan judul harus menarik dan berhubungan dengan isi yang dituliskan dalam best practice
Semoga beberapa tips dan trik
menulis “best practice” ini dapat
menginspirasi munculnya penerapan problem
solving dalam kegiatan pembelajaran kita.
Terima kasih resumenya
BalasHapus